Dalam rangka memperingati hari guru yang jatuh pada tanggal
25 November kemarin, Saya disini akan memaparkan tentang Problema Cinta
segitiga antara Pengajar-Pelacak-Pelajar dengan mengusung tema E-Learning untuk
guru dan siswa.
Berdasarkan potret kehidupan jaman sekarang rasannya sudah
tidak asing lagi bila mendengar kata “ Menuntut Ilmu”, dalam hal yang sudah
sangat sering terdengar di telinga kita, hal yang rasannya sudah sangat
familiar dengan kehidupan kita
sehari-hari, hal yang selalu diunggulkan dan menjadi tonggak untuk
menentukan masa depan bangsa kita yaitu tentang “Pendidikan”.
Dari hal utama tadi yaitu masalah “Pendidikan”, kita patut
berterima kasih pada Bapak Larry Page
dan Sergey Brin yang berkat suatu pemikirannya yang sangat brilian
sehingga dia bisa menyalakan obor sebagai pelita kehidupan serta menghasilkan suatu kontribusi nyata bagi para
penerus bangsa maupun para pelaku kehidupan pembelajaran, belajar, mengajar
karena dengan hasil kerja kerasnya yang menghasilkan suatu mahakarya yang
“awesome” dapat mempermudah kita dalam mendokrak pemikiran manusia yang
biasanya Belajar hanya terpaku pada buku bacaan dengan satu atau dua persepsi
dari pengarang yang dengan hal itu pula kemajuan berfikir manusia menjadi
terbatas.
Dengan adannya sebuah mesin pencari dengan teknologi
mutakhir yang akrab disapa “google” oleh mayoritas orang, pemikiran manusia
yang tadinya terbatas pada buku bacaan pun teratasi rasa penasaran orang untuk
mengetahui hal lebih dan mengorek informasi secara cepat dan InsyaAllah tepat
hanya dengan menuliskan “keyword ” yang akan dicari.
Dalam hal Pembelajaran “google” ini sangatlah membantu baik
untuk Pengajar (Guru) maupun Pelajar(siswa), Dalam menyampaikan materi Guru
dapat memperolehnya dari si pelacak informasi(google) yang kemudian materi
tersebut disampaikan kepada siswanya dengan harapan mode pembelajarannya juga
berjalan dengan sistem dua arah, yaitu tidak hanya guru yang aktif namun juga
siswa yang kritis. Disekolah-sekolah jaman sekarang banyak yang sudah
menerapkan sistem e-learning, sistem ini
sangatlah membantu proses pembelajaran jadi semacam sistem kedekatan antara
guru,siswa dan google. Dengan sistem e-learning siswa dapat dengan cepat
memperoleh informasi dari internet jadi bisa sangat membantu untuk mengerjakan
tugas maupun mendapatkan informasi dari guru, misal guru menginfokan tugasnya
itu melalui e-mail, bila ada kesulitan sewaktu guru menerangkan kepada siswanya
guru juga bisa dengan cepat memperoleh informasi yang ingin ia cari melalui
koneksi internet dan dengan menulis kata kunci informasi yang ingin dicari.
Dalam sistem pembelajaran e-learning siswa juga bisa
memperoleh informasi tanpa batasan jarak dengan guru, semisal siswa tersebut
sedang melakukan suatu riset atau siswa tersebut menjadi perwakilan kedutaan
indonesia di Amerilka, atau bisa juga siswa tersebut sedang mengikuti lomba
diwilayah yang jauh dari gurunya.
Di dalam google atau pelacak itu sudah sangat banyak
informasi yang diposting oleh orang-orang dari belahan dunia manapun dengan
lengkap ada gambarnya, ada videonya, ada diskusi online, jadi tinggal
pintar-pintarnya kita dalam memanfaatkan dan mencari informasi positif
tersebut, mulai kurikulum terbaru 2010 sudah tidak ada lagi guru TIK karena
pelajaran TIK dianggap memberi peluang besar untuk siswa dalam mendapatkan
informasi yang negative. Sebenarnya hal ini tergantung kita dalam
memanfaatkannya, dan itu sudah merupakan tugas guru untuk mengawasi para
siswanya apabila disekolah, apabila dirumah tanggung jawab pengawasan itu
diambil alih oleh orang tua dari siswa tersebut.
Dan seperti inilah potret para siswa yang guru sebagai
pelaku pertumbuhan pendidikan :
Bener sis dengan metode e-learning saya jadi bisa belajar cuma dengan sekali klik..
BalasHapus