Selasa, 24 Desember 2013

Problema Cinta segitiga antara Pengajar-Pelacak-Pelajar

              
              
                 Dalam rangka memperingati hari guru yang jatuh pada tanggal 25 November kemarin, Saya disini akan memaparkan tentang Problema Cinta segitiga antara Pengajar-Pelacak-Pelajar dengan mengusung tema E-Learning untuk guru dan siswa.

               Berdasarkan potret kehidupan jaman sekarang rasannya sudah tidak asing lagi bila mendengar kata “ Menuntut Ilmu”, dalam hal yang sudah sangat sering terdengar di telinga kita, hal yang rasannya sudah sangat familiar dengan kehidupan kita  sehari-hari, hal yang selalu diunggulkan dan menjadi tonggak untuk menentukan masa depan bangsa kita yaitu tentang  “Pendidikan”.

             Dari hal utama tadi yaitu masalah “Pendidikan”, kita patut berterima kasih  pada Bapak Larry Page dan Sergey Brin yang berkat suatu pemikirannya yang sangat brilian sehingga dia bisa menyalakan obor sebagai pelita kehidupan serta  menghasilkan suatu kontribusi nyata bagi para penerus bangsa maupun para pelaku kehidupan pembelajaran, belajar, mengajar karena dengan hasil kerja kerasnya yang menghasilkan suatu mahakarya yang “awesome” dapat mempermudah kita dalam mendokrak pemikiran manusia yang biasanya Belajar hanya terpaku pada buku bacaan dengan satu atau dua persepsi dari pengarang yang dengan hal itu pula kemajuan berfikir manusia menjadi terbatas.

               Dengan adannya sebuah mesin pencari dengan teknologi mutakhir yang akrab disapa “google” oleh mayoritas orang, pemikiran manusia yang tadinya terbatas pada buku bacaan pun teratasi rasa penasaran orang untuk mengetahui hal lebih dan mengorek informasi secara cepat dan InsyaAllah tepat hanya dengan menuliskan “keyword ” yang akan dicari.

               Dalam hal Pembelajaran “google” ini sangatlah membantu baik untuk Pengajar (Guru) maupun Pelajar(siswa), Dalam menyampaikan materi Guru dapat memperolehnya dari si pelacak informasi(google) yang kemudian materi tersebut disampaikan kepada siswanya dengan harapan mode pembelajarannya juga berjalan dengan sistem dua arah, yaitu tidak hanya guru yang aktif namun juga siswa yang kritis. Disekolah-sekolah jaman sekarang banyak yang sudah menerapkan sistem e-learning,  sistem ini sangatlah membantu proses pembelajaran jadi semacam sistem kedekatan antara guru,siswa dan google. Dengan sistem e-learning siswa dapat dengan cepat memperoleh informasi dari internet jadi bisa sangat membantu untuk mengerjakan tugas maupun mendapatkan informasi dari guru, misal guru menginfokan tugasnya itu melalui e-mail, bila ada kesulitan sewaktu guru menerangkan kepada siswanya guru juga bisa dengan cepat memperoleh informasi yang ingin ia cari melalui koneksi internet dan dengan menulis kata kunci informasi yang ingin dicari.

               Dalam sistem pembelajaran e-learning siswa juga bisa memperoleh informasi tanpa batasan jarak dengan guru, semisal siswa tersebut sedang melakukan suatu riset atau siswa tersebut menjadi perwakilan kedutaan indonesia di Amerilka, atau bisa juga siswa tersebut sedang mengikuti lomba diwilayah yang jauh dari gurunya.

               Di dalam google atau pelacak itu sudah sangat banyak informasi yang diposting oleh orang-orang dari belahan dunia manapun dengan lengkap ada gambarnya, ada videonya, ada diskusi online, jadi tinggal pintar-pintarnya kita dalam memanfaatkan dan mencari informasi positif tersebut, mulai kurikulum terbaru 2010 sudah tidak ada lagi guru TIK karena pelajaran TIK dianggap memberi peluang besar untuk siswa dalam mendapatkan informasi yang negative. Sebenarnya hal ini tergantung kita dalam memanfaatkannya, dan itu sudah merupakan tugas guru untuk mengawasi para siswanya apabila disekolah, apabila dirumah tanggung jawab pengawasan itu diambil alih oleh orang tua dari siswa tersebut. 

Dan seperti inilah potret para siswa yang guru sebagai pelaku pertumbuhan pendidikan :


<= Sebelum e-Learning         
Setelah e-Learning =>       
           

e-Learning bisa juga lewat aplikasi Ponsel, selagi kita bisa koneksi internet kita bisa melakukan e-Learning. Serasa buku-buku dan semua disiplin ilmu menjadi ringkas dan semua ada di genggaman kita.


1 komentar:

  1. Bener sis dengan metode e-learning saya jadi bisa belajar cuma dengan sekali klik..

    BalasHapus